Drogheda United Dilarang Tampil di Conference League Akibat Kepemilikan Multi-Klub

Bagikan

Drogheda United, juara Piala Irlandia, harus menerima keputusan pahit setelah banding mereka ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Senin (16/6/2025). Klub tersebut dilarang berpartisipasi di Liga Konferensi Eropa musim depan karena melanggar peraturan UEFA tentang kepemilikan multi-klub. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

Drogheda-United-Dilarang-Tampil-di-Conference-League-Akibat-Kepemilikan-Multi-Klub

Menurut aturan UEFA, sebuah klub tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi yang sama dengan tim lain jika memiliki hubungan kepemilikan yang signifikan. Drogheda dan Silkeborg dari Denmark sama-sama dimiliki oleh Trivela Group asal Amerika Serikat, sehingga dianggap melanggar prinsip integritas kompetisi.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Drogheda mengaku kecewa dengan keputusan ini, yang tidak hanya menghilangkan kesempatan bermain di Eropa tetapi juga merugikan klub sekitar 350.000 ribu euro dari pendapatan hadiah UEFA. Mereka menyatakan permintaan maaf kepada para suporter atas situasi yang menyebabkan “kekecewaan mendalam”.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Proses Banding dan Argumentasi Hukum yang Gugur

CAS menegaskan bahwa UEFA telah memberikan informasi penting yang seharusnya diketahui Drogheda sebelum tenggat waktu 1 Maret. Mayoritas panel hakim dengan suara 2-1 menolak klaim Drogheda tentang perlakuan tidak adil dari UEFA.

Klub Irlandia itu dinilai gagal memenuhi tenggat waktu untuk mengubah struktur kepemilikan atau manajemen eksekutif. Padahal, beberapa klub seperti Manchester City dan AC Milan pernah menyelesaikan masalah serupa dengan memindahkan saham ke dalam “blind trust” sementara.

Silkeborg akhirnya mendapatkan prioritas untuk tampil di Liga Konferensi karena finis lebih tinggi di liga domestik Denmark dibandingkan pencapaian Drogheda di Irlandia. Keputusan ini sekaligus menegaskan komitmen UEFA dalam menjaga fair play kompetitif antar klub.

Baca Juga: Liverpool Boyong Kiper Muda Hungaria, Armin Pecsi Jadi Amunisi Baru

Dampak Finansial dan Sportif bagi Drogheda

Dampak-Finansial-dan-Sportif-bagi-Drogheda

Pelarangan ini merupakan pukulan berat bagi Drogheda, baik secara finansial maupun prestise. Kehilangan pendapatan 350.000 ribu euro dari UEFA akan memengaruhi stabilitas keuangan klub, terutama dalam hal pengembangan skuad dan fasilitas.

Selain itu, kesempatan untuk bersaing di panggung Eropa juga hilang, padahal partisipasi tersebut bisa menjadi ajang promosi dan pengalaman berharga bagi pemain muda mereka. Situasi ini semakin mempersulit Drogheda dalam menarik sponsor dan investor baru.

Meski kecewa, manajemen klub menyatakan akan mengambil pelajaran dari kasus ini. Mereka berjanji untuk lebih cermat dalam mematuhi regulasi UEFA sekaligus memperbaiki tata kelola kepemilikan demi menghindari masalah serupa di masa depan.

Implikasi bagi Klub-Klub dengan Model Kepemilikan Serupa

Kasus Drogheda menjadi peringatan keras bagi klub-klub lain yang terlibat dalam jaringan kepemilikan multi-klub. UEFA semakin ketat dalam mengawasi praktik ini untuk mencegah konflik kepentingan dan menjaga integritas kompetisi.

Beberapa klub besar seperti Crystal Palace dan Lyon juga sedang diawasi UEFA karena hubungan kepemilikan partial John Textor. Meski belum ada sanksi, keduanya berisiko menghadapi masalah serupa jika tidak menyesuaikan struktur kepemilikan.

Ke depan, klub-klub dengan model serupa harus lebih proaktif memenuhi regulasi UEFA sebelum tenggat waktu yang ditetapkan. Solusi seperti blind trust atau restrukturisasi kepemilikan bisa menjadi alternatif untuk tetap mempertahankan kesempatan bermain di kompetisi Eropa. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballroar.com.